Di atas merupakan peta Kecamatan Binuang, kenapa saya menulis dan menggambar mengenai Binuang?. Jawabannya adalah, selama ini sangat sulit sekali mencari peta Kecamatan Binuang di internet. Nah karena hal itu aku menggambar peta Kecamatan Binuang. Jadi pada intinya aku kurang tahu mengapa orang tidak menyukai menulis tentang daerahnya apalagi menggambar tentang peta daerah tersebut. Secara umum Kecamatan Binuang tidak jauh berbeda dengan kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Serang. Tapi yang menjadi istimewa di sini adalah ada sebuah peninggalan bersejarah bekas perang Dunia II, yaitu Lapangan Udara Gorda atau biasa kita kenal Lanud Gorda.
Nasib peninggalan bersejarah ini sungguh sangat mengenaskan sekarang, itu dikarenakan luas wilayahnya menjadi berkurang akibat sebagian tanahnya dibuat persawahan oleh penduduk setempat. Lokasi Lanud Gorda terletak di Desa Lamaran Kecamatan Binuang. Lanud Gorda dibangun pada zaman penjajahan Jepang melalui sistem kerja paksa atau romusa, ratusan orang dipekerjakan di sini kebanyakan romusa tersebut diambil dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ironisnya para pekerja itu mati sia-sia ketika membangun lapangan tersebut dan ratusan pekerja itu dikubur di dalam satu lubang di sekitar Lanud Gorda. Sungguh ironis sekali, bahkan sekarang penduduk sekitar tidak tahu di mana tepatnya titik lokasi kuburan masal tersebut.
Kembali lagi ke topik utama mengenai Kecamatan Binuang. Kecamatan Binuang dibagi menjadi tujuh desa yaitu: Binuang, Sukamampir, Warakas, Lamaran, Cakung, Gembor, Renged. Secara umum mata pencaharian penduduknya adalah bertani, dan ada juga yang bermata pencaharian sebagai karyawan swasta. Karena posisi Kecamatan Binuang berdekatan dengan daerah industri Cikande dan Kibin, jadi kehidupan ekonomi mereka mulai menampakkan perbaikan. Di samping ada sisi positifnya bertetangga dengan daerah industri, sisi negatifnya juga ada yaitu sampah-sampah industri otomatis dibuang ke areal pinggiran daerah industri tersebut. Dengan kata lain Kecamatan Binuang menjadi tempat pembuangan sampah bagi daerah industri.
Beberapa tahun belakangan ini, masih terngiang di telinga kita mengenai pemekaran daerah, mengenai pemekaran daerah di daerah kita juga ada yaitu pemekaran Kabupaten Serang Timur. Rencana pemekaran Kabupaten serang timur mencakup 16 kecamatan di wilayah Serang bagian timur yaitu: Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Carenang, Binuang, Kibin, Cikande, Bandung, Cikeusal, Kopo, Jawilan, Pamarayan, Petir, Tunjung Teja. Yang jadi permasalah di sini adalah di manakah meletakkan Ibu Kota dari Kabupaten Serang Timur tersebut. Yang ada di benak saya ada beberapa opsi yaitu Ciruas yang merupakan kecamatan cukup maju dibanding kecamatan-kecamatan lainnya tapi terletak di perbatasan dengan Kota Serang, kemudian Kecamatan Kibin yang letaknya sangat setrategis karena terletak di tengah-tengah mudah diakses dari wilayah manapun, sayangnya wilayah ini tidak memiliiki yang luas untuk dibangun kantor pemerintahan. Opsi selanjutnya yaitu Cikande yang merupakan daerah industri, sayangnya daerah inipun terletak di pinggir jadi kurang setrategis. Jadi definisi wilayah yang menjadi pusat pemerintahan yaitu tidak boleh terletak di ujung atau pinggiran, bukan daerah rawan bencana, dan wilayah yang sudah maju dan mudah diakses dari manapun. Jadi menurut saran saya lebih baik Kecamatan Binuang saja yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Serang Timur, karena memiliki tanah pemerintah yaitu Lapangan Udara Gorda, sehingga pemerintah tidak usah mengeluarkan dana untuk pembebasan lahan. Tapi sayangnya wilayah ini terletak di perbatasan dengan Kabupaten Tanggerang.
Itulah gambaran umum mengenai Kecamatan Binuang yang apabila diguyur hujan jalananya selalu banjir dan rusak parah, aku tidak tahu harus berbicara apa pada pemerintah mengenai jalan rusak yang sudah belasan tahun tidak pernah diperbaiki. Jadi ini pesan untuk Pemerintah Daerah saya minta dengan kesungguhan hati untuk memperbaiki jalan Lanud Gorda supaya saya lancar beraktifitas dan perekonomian warga sekitar juga lancar.
Jadi bagi fihak yang terkait cobalah jangan menganak tirikan wilayah pinggiran, itu sama halnya juga seperti negara Indonesia yang menganak tirikan Timor Timur yang akhirnya memisahkan diri karena merasa tidak diperhatikan. Makanya sebelum terlambat saya memperingatkan kalian supaya memperhatikan dan membagi rata pembangunan. Terima kasih.